Kita pasti berpikir bahwa
semua hacker itu sama. Namun kita salah kalau beranggapan seperti itu, tidak
semua hacker sama. Kalau kita anggap sama nantinya kita akan kesulitan dalam “defending against them”. Stuart
Coulson, direktur penyedia hosting Inggris, dalam sebuah artikel di situs web
bisnis Inggris, menyampaikan bahwa :
"The
catch-all media description of a hacker is one who accesses a computer system
by circumventing its security system. But contrary to popular belief, not all
are motivated by the prospect of obtaining credit-card details or personal data
that they can sell for cash. Not all that fall into the hacker category are
cybercriminals. Not all are human."
Jika diterjemahkan secara
bebas, artinya, media menyimpulkan bahwa hacker adalah orang yang mengakses /
merentas sistem komputer dengan menghindari sistem keamanannya. Namun
bertentangan dengan kepercayaan populer, tidak semua termotivasi oleh prospek
mendapatkan akses penggunaan kartu kredit atau data pribadi yang dapat mereka jual.
Tidak semua yang masuk
dalam kategori hacker adalah penjahat dunia maya. Tidak semua hacker adalah
manusia. "
Coulson mengidentifikasi
tujuh tingkat hacker, semakin tinggi angkanya, semakin besar bahaya yang bisa
mereka timbulkan apabila mereka tidak ber-etika hacking. Tujuh tingkatan itu
adalah :
1. Script Kiddies: Pada
dasarnya tingkatan ini remaja yang memiliki keterampilan pemrograman dan melakukan hack hanya
untuk kesenangan dan pengakuan. Mereka adalah pencari sensasi.
2. Grup Hacking: Kumpulan
kiddies script yang memiliki lebih banyak kekuatan sebagai kolektif daripada
sebagai individu, dan dapat menyebabkan gangguan bisnis yang serius.
3. Hacktivists: Kumpulan
yang sering bertindak dengan motivasi politik atau sosial. “anonymous” adalah
kelompok hacktivist paling terkenal yang telah dikreditkan - atau disalahkan -
dengan serangan terhadap situs porno anak-anak, Koch Industries, Bank of
America, NATO dan berbagai situs web pemerintah.
4. Profesional Black Hat:
Dengan menggunakan ketrampilan dan tekad pengkodean ahli mereka, para peretas
ini umumnya tidak menghancurkan dan tidak mencari publisitas namun mengetahui
cara baru untuk menyusup ke sasaran yang tidak dapat ditembus, mengembangkan
jalur serangan yang bisa sangat merugikan pemerintah dan bisnis.
5. “Organized Criminal Gangs” : Dipimpin oleh penjahat profesional,
hacker serius ini berfungsi dalam struktur yang canggih, dipandu oleh peraturan
yang ketat untuk memastikan kejahatan mereka tidak terdeteksi oleh penegak
hukum.
6. “Nation States” : Dengan daya komputasi yang besar yang mereka
miliki, mereka menargetkan infrastruktur penting, militer, utilitas atau sektor
keuangan.
7. “The Automated Tool” : Pada dasarnya, ini adalah perangkat lunak
yang berfungsi seperti “virus” atau “worm” dan mencoba mempengaruhi sebanyak
mungkin untuk memberikan kerangka kerja terbesar yang mungkin ada. Alat yang
dirancang dengan baik dan dapat digunakan oleh salah satu dari enam jenis
kriminal lainnya. Jadi bukan manusia.
Untuk mempertahankan diri
dari tujuh level hacker ini, sebuah pelajaran dari risalah militer China kuno
"The Art of War": "Ketahui
musuhmu."
Namun, mengenal mereka
tidak akan mudah. Kami mendengar banyak tentang tiga tingkat pertama dari
hacker, tapi yang menakutkan adalah kami tidak tahu banyak tentang level lain
yang merupakan ancaman terbesar terhadap keamanan informasi.
Sumber : www (dot)
bankinfosecurity (dot) com
hacker pasti diawali dengan script kiddies dulu ya, saya kebayang apa ada hacker profesional yang sendiri, maksudnya solo tapi kammpuannya luar biasa..
ReplyDeletedulu saya pengen jadi hacker semata2 untuk mencari celah2 pada sistem keamaanan agar bisa ditambal bukan untuk mencari kesenangan dan menunjukkan eksistensi diri
Setiap hacker pasti dari script kiddies dulu, coba2 duklu, menurut saya. Tapi memang ada satu dua hacker profesioanal yang bekerja sendiri. Yang mencari celah utk ditambal, kita sebut "White hat Hacker"
Delete