Sering kita terlena dengan kenyamanan yang sudah sekian lama kita nikmati. Biasanya terkait dengan bermacam fasilitas yang kita peroleh. Bisa fasilitas mewah atau fasilitas yang sederhana. Hal-hal yang membuat kita enggan melepasnya karena kita merasa sudah cocok dan pantas untuk kita dapatkan.
Kadang kita merasa cukup dengan capaian itu. Atau kadang ada sebab lain yang membuat kita tetap berada dalam 'sarang kita yang nyaman.
Contohnya, bila kita berdagang dan telah mendapat keuntungan 5 juta perbulan, dan itu kita rasa cukup, kita merasa nyaman oleh hal ini. Dengan keuntungan yang 5 juta itu kita telah mampu menyelesaikan masalah finansial, maka kita sudah berada dalam satu tempat yang dinamakan dengan "zona nyaman". Kita sudah terbiasa dan merasa enjoy dengan itu. Biasanya kita merasa enggan untuk mencoba hal baru yang mungkin bisa mendorong kita memperoleh keuntungan 10 juta per bulan.
Kenapa kita tidak mencoba 'menantang' diri kita sendiri untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi? Memang ada orang yang akan berkata kita tidak bersyukur atau kita tamak. Dengan kondisi yang sekarang saja kita telah dapat memenuhi kebutuhan dan bisa pula menabung, kok mau lebih? Itu namanya tamaka, serakah. Ya, itu tamak dan serakah, jika kita hanya memikirkan masalah uangnya. Tapi ini bukan masalah uang saja. Ini masalah pengembangan potensi diri. Apakah tidak sayang kalau sebenarnya kita mampu menghasilkan keuntungan 10 juta, tapi berhenti di 5 juta?
Memang kalau sudah dapat 10 juta mau buat apa? Coba kita pikirkan ulang. Misal dengan 5 juta kita mampu menyumbang uang kita untuk orang lain yang membuthkan sebesar 500 ribu, bukankah lebih baik menyumbang 2 juta dengan keuntungan 10 juta kan?
Jadi, tamak atau serakah itu tidak ada hubungannya dengan besarnya keuntngan yang kita dapat, tapi bagaimana kita bersikap dalam menggunakan uang.
Kita boleh saja mendorong diri kita sendiri keluar dari zona nyaman dan pengembangkan diri kearah yang lebih baik. Jadi tunggu apa lagi, dorong dirimu sendiri.
Dan saya sudah merakan zona nyaman itu, meskipun tidak mudah untuk sampai pada zona itu..
ReplyDeleteapresiasi dan hormat untuk mas Abdur Rosyid ... tidak banyak yang berani keluar dari zona nyaman
DeleteUntuk mendapatkan zona nyaman sangat sulit,
ReplyDeletelebih sulit lagi utk beranjak dari zona kenyamanan
Deleteutk ke zona nyaman pun seperti'y sy blm sampe... salam kenal pak,trims ulasan'y sdh memotivasi
ReplyDeletesama2 mbak... zona nyaman tak selamanya harus kita pertahankan
Delete