Apa
yang baik bagi kita, hanya Tuhan yang tahu. Kadang kala hal ini membuat kita
sampai terkejut ( dalam bahasa populernya : galau ) karena apa yang menjadi
rencana Tuhan berbeda dengan apa yang menjadi keinginan kita. Kadang kala kita
berpikir bahwa rencana Tuhan itu nggak asik , nggak fair dan nggak enak, atau
bahkan menyusahkan kita.
Kalau
sudah pada kesimpulan bahwa rencana Tuhan itu menyusahkan kita, pasti kita
berpikir Tuhan nggak sayang sama kita, nggak care. Bahkan kadang kita mencela “rencana
Tuhan” itu. Padahal bisa dipastikan rencana Tuhan itu pasti baik pada akhirnya.
Ini
pengalaman penulis pribadi yang sejalan sama pikiran yang dipaparka diatas.
Sekitar 4 tahun yang lalu, penulis yang belum punya rumah, berencana beli
rumah. Setelah mencari lewat internet, koran, dan kerabat kenalan, sampailah
penulis ke sebuah rumah yang baru dibangun. Pemilik rumah sangat baik dan murah
hati. Harga rumah sekitar 140 juta , sementara uang yang ada ditangan penulis
sekitar 27 juta saja, namun oleh pemilik rumah, sisa kekurangannya boleh
ditutup lewat kredit bank. Sungguh baik rencana Tuhan, begitu pikir penulis.
Rumah baru tersebut boleh dipakai terlebih dulu walau kekurangannya belum ada.
Ini benar benar rumah yang aku inginkan. Pas dengan keinginan aku. Tuhan saya
aku.
Akupun
berpikir pasti bisa mendapat pinjaman dari bank yang cukup terkenal ini, karena
status pekerjaan utama penulis. Ada beberapa temanku yang sudah sukses mendapat
pinjaman beberapa bulan yang lalu, dan pihak bank pun sudah menjanjikan hal
yang sama untuk penulis. Wahhhh …. Rencana yang pas. Mantap lah pokoknya.
Pada
waktu aku ngajuin pinjaman, ternyata ada kebijakan baru dalam bank yang diambil
2 hari yang lalu (bayangkan.. 2 hari yg lalu) , yang menyebabkan aku tidak
boleh mengajukan pinjaman. Guubrrraaaaakkk. Galau tingkat dewa melanda. Padahal
semua barang dah dirumah itu…
Singkat
cerita, biar irit kibor, penulis memutuskan keluar dari rumah itu dan nunut di
rumah saudara… istilah kerennya jadi homeless… hehehehehe.
Gak
disangka ada info dari tetangga bahwa ada satu rumah yang mau dijual cepat,
karena pemiliknya sudah terlanjur beli rumah, tapi gak ada dana. Jadi rumahnya
dijual agak, eh, sangat murah. Setelah diliat, rumahnya memang gak baru, tapi
kondisi masih hot lah. Full fasilitas, jalan cukup besar, lingkungan sekitar
teduh, dan luasnya 2 kali lipat dr rumah yang aku ceritain diatas. Ehh… nggak
nyangka juga, ada kenalan yang ngasih info ada bank yang bisa minjemin dana. Pas dengan
harga rumah yang hanya 80 juta, dan pinjaman gol dengan mulus, tanpa revisi
(ngambil bahasa mahasiswa yang lagi skripsi…hehehehe). Pokoknya, rumah yang ini
berlipat-lipat kali asiknya dari rumah yang dulu.
Ini
misteri rencana Tuhan. Sebuah misteri yang sulit dimengerti, sulit kita pahami
namun sangat manis pada akhirnya. Ketika Tuhan merancang rencana nya itulah
yang sebenarnya paling passs buat kita, walau terasa pahit diawalnya. Biarkan
Tuhan “memberitahukan” jalan buat kita walau kita yakin itu tidak nyaman,
karena “keinginan Tuhan” dan “timing Tuhan” nggak pernah salah dan pasti
sempurna.
Tulisan
ini diikutsertakan dalam momtraveler’s first Giveaway “Blessing in Disguise
hemm, hebat nih mas darto, berani pinjam bank sampek 80 jeti :D
ReplyDeleteterus rumahnya masih dipakai mas sampai sekarang?
ya mas, masih aku tempati samapai saat ini.
Deletehehehhee...itu rumah yang pertama, pas aku sering main di sana (ada Yosi,kan mas) sorri kalo salah info...kepo plus pikun, Btw smoga sukses untuk GAnya :)
ReplyDeletebukan mbak, yang aku ceritakan ini, rumah yang aku tempati sekarang :)
Deletewah senengnya yang dapet rumah impian... alhamdhulilah ya ;)
ReplyDeletemakasih sudah berpartisipasi di GA ku mas :)
sama2 mbak... dah ikut GA ku belum?
DeleteTuhan memang selalu memiliki rencana yang sangat indah yang tak pernah kita duga...rumah yang diincar tidak jadi, akhirnya dapat rumah yang lebih bagus...luarbiasa,
ReplyDeleteselamat berlomba..semoga menjadi salah satu yang terbaik....salam :-)
matur suwun mas Hariyanto
DeleteDari mulai ada kebijakan baru 2 hari yang lalu itu aja udah berupa tanda itu mas.. ^_^
ReplyDeleteBagian dari skenarioNya.. Kalau gak gitu mungkin mas sekarang masih tinggal di rumah yang pertama..
Betul mas... rencanaNya memang selalu lebih baik... cuma kadang kita susah memahami
DeleteRencanaNya itu yang terbaik... selalu, salam dari Serang :)
ReplyDeletebetul mas.... salam dari Semarang .... :)
Deletesemoga rumah "alternative" nya jd tempat yg menyenangkan, meneduhkan, mententramkan, mendamaikan, menyejukkan, menghangatkan, mensejahterakan, dan me me lainnya.
ReplyDeletekita boleh banyak rencana.. tapi tetap Tuhan yang menentukan :)
ReplyDeleteRamaikan juga GA ku doong hehe..
Salam kenal
siappppp !!
Delete