Pada penyandian substitusi, setiap satu unti plainteks digantikan dengan satu unti cipherteks. Satu unit di sini bisa berarti satu huruf, pasangan huruf, atau kelompok lebih dari 2 huruf.
Kemudian dalam perkembangannya, dalam metode penyandian substitusi modern, digunakan sebuah program aplikasi tertentu di mana teks asli yang berbentuk kumpulan karakter dalam sebuah file digital diganti dengan kumpulan karakter lain secara digital pula sehingga menghasilkan file sandi yang siap dikomunikasikan.
Untuk membaca teks aslinya kembali dari teks sandi, cukup dengan membalik prosesnya.
Metode penyandian substitusi sederhana ini termasuk dalam kriptografi klasik. Metode ini dilakukan dengan mengganti setiap huruf dari teks asli dengan huruf lain sebagai huruf sandi yang telah didefinisikan sebelumnya oleh algoritma kunci.
Dalam metode penyandian substitusi sederhana, deretan alfabetiknya bisa berupa deretan dari A sampai Z yang disebut deret langsung, ataupun kebalikannya dari Z ke A yang disebut deret inversi (kebalikan), namun dapat pula berupa deretan acak berkunci ataupun tidak berkunci.
Untuk memudahkan dalam mengoperasikan penyandiannya, deretan huruf tersebut dapat dibuatkan kedalam sebuah tabel, ataupun dengan matematika aljabar modulus 26, tergantung algoritma kunci yang ditentukan.
Huruf asli : ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Huruf sebagai kunci sandi :
1. Deret langsung : MNOPQRSTUVWXYZABCDEF GHIJKL
2. Deret inversi : FEDCBAZYXWVUTSRQPONM LKJIHG
3. Deret acak tidak berkunci : QPALZMOWKSN XIEJDBCVFHRUYTG
4. Deret acak berkunci (BATIK TULIS) : BATIKUL SCDEFGHJMNOPQRVWXYZ
5. Deret acak berkunci inversi (WAYANG GOLEK) : ZXVUTSRQPMJIHFDCBKELOGNYAW
Untuk mempermudah pemahaman dapat diperhatikan contoh berikut :
Teks asli : SEMUA HAL BESAR DIAWALI DARI SEBUAH IMPIAN
Algoritma : Deret inversi dengan kunci A = F
Hasil teks sandi : NBTLF YFU EBNFO CXFJFUX CFOX NBELFY XTQXFS
Algoritma : Deret acak berkunci (BATIK TULIS)
Hasil teks sandi : PKGRB SBF AKPBO ICBWBFC IBOC PKARBS CGMCBH
Jika plainteks dilihat sebagai sebuah urutan angka biner, maka substitusi dilakukan dengan menukar patern bit plainteks dengan patern bit chiperteks.
waduuh...... susah x gan....... (>.<)
ReplyDeletehehehe...mpe puyeng ni kpala....
ferry-web.blogspot.com
heheheheheheheh... makasih kunjungannya... coba nanti aku bikin yang tdk pusing
Deletekita juga punya nih artikel mengenai 'Kriptografi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
ReplyDeletehttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2430/1/03-02-010-Aplikasi%5bYulisdin%5d.pdf
terimakasih
makasih ... segera meluncur kesana....
Delete