Perkembangan
penggunaan komputer di hampir semua bidang kehidupan manusia tidak bisa
dipungkiri lagi. Perkembangan ini juga membawa perkembangan yang pesat pada berbagai
macam perangkat lunak komputer. Kemajuan di bidang telekomunikasi dan komputer
telah memungkinkan seseorang untuk melakukan transaksi bisnis secara cashless, selain itu ia juga dapat
mengirimkan informasi kepada temannya secara on-line.
Kegiatan-kegiatan
tersebut tentu saja akan menimbulkan risiko bilamana informasi yang sensitif
dan berharga tersebut diakses oleh orang-orang yang tidak berhak (unauthorized persons). Misalnya, informasi
mengenai nomor kartu kredit, nomor PIN kartu kredit, password sebuah website,
ataupun password email.
Masalah keamanan pada
komputer menjadi isu penting pada era teknologi informasi ini. Banyak kejahatan
cyber yang terjadi, yang beritanya
bisa kita baca pada portal berita di internet dan di media massa .
Komputer laptop dan
media penyimpan (drives) portabel
yang sering dibawa-bawa menjadi rentan terhadap kemungkinan hilang atau dicuri.
Bila terjadi, data-data yang tersimpan didalamnya tentu saja turut terbawa oleh
pencuri atau jatuh ke tangan pihak lain. Datanya itu sendiri mungkin sudah di back-up, namun nilai dari informasinya
tentu menjadi pertimbangan tersendiri terlebih lagi bila data tersebut bersifat
pribadi, penting atau sensitif, yang mungkin saja dapat memberikan berdampak
buruk bagi pemiliknya.
Sebelum tahun 1970-an,
teknologi kriptografi digunakan terbatas hanya untuk tujuan militer dan
diplomatik. Akan tetapi kemudian bidang bisnis dan perorangan mulai menyadari
pentingnya melindungi informasi berharga.
Kriptografi merupakan
dasar untuk memahami keamanan pada komputer. Kriptografi telah digunakan pada
semua bidang kehidupan. Mulai dari penggunaan kartu ATM, penggunaan password
untuk file – file dokumen kantor, transaksi dengan kartu kredit, transaksi di
bank, percakapan dengan handphone, akses internet, hingga meluncurkan peluru
kendali menggunakan kriptografi. Hal ini membuktikan pentingnya kriptografi
dalam pengamanan informasi.
Hasil survei Computer Security Institute di AS,
menyatakan bahwa banyak sekali para praktisi keamanan komputer yang mengalami
kehilangan/kecurian laptop/drive portabel. Dan ternyata hanya 2/3 nya yang
menggunakan kriptografi
untuk memberikan perlindungan terhadap data didalamnya.
Bila praktisi keamanan
komputer saja jarang melindungi datanya dengan kriptografi, apalagi masyarakat
umum pengguna komputer lainnya. Mengapa ? Sebab melindungi keamanan data dalam
sistem TI merupakan kerepotan tersendiri. Misalnya user lupa password/passphrase
nya, akan berpotensi kehilangan data tersebut selamanya.
Banyak metode untuk
melakukan penyandian data. Namum sebagian besar bersifat statis dan sudah
dibanyak diketahui orang. Hal tersebut menyebabkan data yang ada didalamnya
cukup rentan untuk bisa di-deskripsi oleh orang yang tidak berhak dengan
berbagai macam metode seperti metode Differential
Cryptanalisis (DC) yang telah dapat digunakan untuk memecahkan metode
enkripri Data Encryption Standart (DES)
64 bit.
kita juga punya nih artikel mengenai 'Keamanan Data', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
ReplyDeletehttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1015/1/11106695.pdf
terimakasih
dah berkunjung kesanan .... jgn lupa sering main kesini
ReplyDelete