"Mumpung masih nunggu jam ngajar, baca buku TwiRies ahh, biar fresh", kataku dalam hati sambil ngeluarin buku TwiRies yang berwarna hijau nge-jreng. "Oh, baca novel ya Pak", kata mas Koko, temanku. "Ya pak, lumayan asik nih", balasku. "Bener itu novel? Bukannya komik Pak, banyak gambarnya kayak komik gitu kok", katanya lagi. "Iya, ya, ini komik", jawabku sambil mengeryitkan dahi. "Tapi kayaknya itu novel deh, kan banyak text-nya juga khan", sergah mas Koko. Grrr , terserah deh.
Besoknya. Ruang tunggu dosen masih sepi. Jam ngajar masih 30 menit lagi. Aku keluarkan buku karangan Evi dan Eva dari tas kecilku. "Wiihhh, kemajuan sekarang baca komik", kata mas Khamid, salah satu dosen luar disini. "Udah biasa baca komik kok Pak", jawabku. "Eh, tapi itu kok kayak novel Pak, bukan komik lho itu", sergahnya. "Betul juga ya Pak", jawabku sambil senyum. "Eh, tunggu dulu, itu komik deh, tulisannya banyak gitu", balasnya. Grrrr!! , terserah deh.
Pas nunggu bayar pajak bareng teman kantor bernama Edi. Masih lama baca buka buku dulu aah. Senyam senyum sendiri. "Udah berumur kok baca komik sih, gak malu mas", katanya. "Biar tua kan jiwa masih muda mas, gakpapa dong baca komik, lagian ini novel kok bukan komik", balasku nggak mau kalah. Aku perlihatkan bagian yang banyak tulisannya. Hehehehehe. Balas dendam kemarin.
Jam ngajar selanjutnya masih 1 jam lagi. Jam kuliah sebelumnya selesai lebih awal. Seeeet, buku ajaib ijo ini keluar dari tas kecil. "Maaf Pak", sebuah suara memecah keheningan ruang ini. Oh, ternyata salah satu mahasiswaku datang menghampiri. "Mau ngumpulin tugas yang kemarin pak", katanya sambil duduk di sofa didepanku. "Ya", jawabku singkat sambil menerima selembar kertas tugas dari tangannya. "Hmmm, Bapak masih suka baca novel ya?", tanyanya sambil cengegesan. "Emang napa mas?", tanyaku. "Nggak papa sih Pak, nggak nyangka aja ada dosen yang suka baca novel", jawabnya lagi. "Hobi baca masih tinggi mas", jawabku. "Lagian ini bukan novel kok mas, ini komik, tuh
liat, banyak gambarnya kan", tambahku lagi. Hihihihi. Posisi 2 sama.
Bagian favorit adalah pernyataan :
Besoknya. Ruang tunggu dosen masih sepi. Jam ngajar masih 30 menit lagi. Aku keluarkan buku karangan Evi dan Eva dari tas kecilku. "Wiihhh, kemajuan sekarang baca komik", kata mas Khamid, salah satu dosen luar disini. "Udah biasa baca komik kok Pak", jawabku. "Eh, tapi itu kok kayak novel Pak, bukan komik lho itu", sergahnya. "Betul juga ya Pak", jawabku sambil senyum. "Eh, tunggu dulu, itu komik deh, tulisannya banyak gitu", balasnya. Grrrr!! , terserah deh.
Pas nunggu bayar pajak bareng teman kantor bernama Edi. Masih lama baca buka buku dulu aah. Senyam senyum sendiri. "Udah berumur kok baca komik sih, gak malu mas", katanya. "Biar tua kan jiwa masih muda mas, gakpapa dong baca komik, lagian ini novel kok bukan komik", balasku nggak mau kalah. Aku perlihatkan bagian yang banyak tulisannya. Hehehehehe. Balas dendam kemarin.
Jam ngajar selanjutnya masih 1 jam lagi. Jam kuliah sebelumnya selesai lebih awal. Seeeet, buku ajaib ijo ini keluar dari tas kecil. "Maaf Pak", sebuah suara memecah keheningan ruang ini. Oh, ternyata salah satu mahasiswaku datang menghampiri. "Mau ngumpulin tugas yang kemarin pak", katanya sambil duduk di sofa didepanku. "Ya", jawabku singkat sambil menerima selembar kertas tugas dari tangannya. "Hmmm, Bapak masih suka baca novel ya?", tanyanya sambil cengegesan. "Emang napa mas?", tanyaku. "Nggak papa sih Pak, nggak nyangka aja ada dosen yang suka baca novel", jawabnya lagi. "Hobi baca masih tinggi mas", jawabku. "Lagian ini bukan novel kok mas, ini komik, tuh
liat, banyak gambarnya kan", tambahku lagi. Hihihihi. Posisi 2 sama.
Bagian favorit adalah pernyataan :
PACARAN SAMA ANAK KEMBAR ITU BUKAN 'BUY ONE GET ONE FREE'. Huahahahahahaha. Bikin ngakak abis.
hhiiiiii.. pak dosen aasyik sendiri baca komik eeh.. novel.. eh komik.. resensinya mana dooong
ReplyDeletesegera menyusul... baca lho ya ... hehehehe
DeleteHehehe, baca kok diinterupsi mulu. Tapi bukunya bersampul hijau ngjreng gitu pasti bikin yang lihat jadi penasaran. Dan Pak Darto sampai merasa harus nyamain skor dari silly question-nya, hihi.
ReplyDeleteSalam kenal, Pak. Semoga sukses, ya. Tetap semangat baca buku berjiwa muda agar bisa mengimbangi anak muda, meski di sekitar pada heran dan kepo, hihi.
siap mbak! umur boleh dikata tua, tapi jiwa kan harus muda terus... hehehehe
DeleteIni masih tentang Twirie. Jalanjalan ke blogku juga doong mohon komennya yaah ^^
ReplyDeletehttp://diirumahkata.blogspot.com/2014/08/boleh-lahir-dari-telur-yang-sama-tapi.html
meluncur dan siap komen......
Deletewah, asyik bikin kita ketawa2 sendiri ya pak, saya juga sudah baca pengalamannya beda-beda ketka membaca, seruu :)
ReplyDeletebetul mas, masing2 punya reaksi sendiri... bener bener ajaib
Deletewah, Pak Dosen juga udah baca si ijo TwiRies..bener2 pelit yang asiikkk!^^
ReplyDeletehehehehehehehe , ijo ijo asik ya mbak
DeleteWarna ijo TWIRIES ini memang menggoda banget untuk dibaca... ;)
ReplyDeleteUnik dan aaaaassikk
Deletesama2 mbak, semoga sukses selalu dengan buku-buku nya. Salam hormat.
ReplyDelete