Digital Banking

Dahulu penerapan teknologi digital pada dunia perbankan dimulai dengan penggunaan komputer. Pada awalnya komputer hanya digunakan pada back office. Komputer hanya digunakan untuk menyimpan data data transaksi saja. Namun sekarang ini, fungsi sebatas pencatat itu sudah hal yang biasa. Mulai ada alih fungsi, yaitu sebagai salah satu fungsi layanan pelanggan.  

Teknologi Informasi menjadi salah satu penentu dari keberhasilan sebuah bank dalam mengumpulkan dana dari para nasabahnya. Kita tentunya tidak mau menabung pada bank yang tidak punya ATM. Bahkan sekarang ini jarang nasabah yang tidak mempertimbangkan adanya fasilitas atau layanan SMS banking ataupun Internet banking.

Bank tanpa fasilitas tersebut diatas akan menjadi bank yang “tidak bonafit” dimata masyarakat. Nilai jual bank tersebut bisa merosot jauh hanya karena belum dibukanya layanan SMS banking atau Internet banking tersebut. 

Bahkan sekarang ada salah satu bank bertaraf internasional yang sudah menempatkan dirinya sebagai bank digital. Hal itu ditunjukkna dengan keseriusan bank tersebut dalam mengelola fasilitas digital banking. Bank tersebut sekarang malah sudah membuka kantor cabang digital yang semua layanan di kantor cabang tersebut bersifat digital. 

Kota tempat dibukanya kantor cabang itupun tidak tanggung- tanggung. Kota sekelas Tokyo dan New York menjadi pilot project mereka di tahun 2009. Pada tahun 2014 sekarang ini, Jakarta menjadi tujuan salah satu tujuan untuk membuka kantor cabang digital mereka. 

Itu artinya, mereka telah menyadari bahwa Indonesia adalah tempat tumbuh yang baik bagi berkembangnya sebuah kantor cabang terteknologi tinggi ini. Masyarakat yang diwakili oleh para nasabah dinilai telah mampu mengadopsi teknologi digital dengan baik. Diharapkan para nasabah di Indonesia, khususnya Jakarta, mampu memanfaatkan layanan teknologi informasi ini. 

Bagaimana dengan Anda sendiri? Siapkah menggunakan layanan digital dari dunia perbankan?