Pada tahun 1983, FBI
menangkap sekelompok pemuda yang dinamakan “The 414’s”. Kelompok ini disebut
sebagai kriminal di dunia komputer. Pasalnya mereka membobol 60 komputer. Kejadian
ini sendiri terjadi di Milwaukee, Amerika Serikat. Komputer yang mereka bobol
cukup bervariasi, mulai dari komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos
sampai komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering. Mulai dengan
kejadian inilah istilah hacker berkembang di dunia komputer dan jaringan komputer,
dengan konotasi yang cenderung negatif.
Untuk mengetahui lebih jauh
tentang hacker , baca pula artikel hacker dan keamanan data yang saya buat beberapa waktu lalu.
Keluarnya
film berjudul “War Games”
pada tahun yang sama membuat konotasi negatifnya semakin parah. Di ceritakan disitu, bahwa ada seorang
programmer yang bisa terhubung ke komputer rahasia yang mengontrol persenjataan nuklir Amerika Serikat. Ada pula film yang
dibintangi Angelina Jolie berjudul “Hackers”
pada tahun 1995 dimana seorang programmer mampu mengalahkan sebuah perusahaan high-tech dalam menerobos sebuah sistem komputer.
Masih ditambah lagi dengan munculnya Sandra Bullock dalam “The Net”
tentang seorang pakar komputer wanita yang identitas dan informasi jati dirinya
di dunia nyata telah diubah oleh seseorang.
Dari
hala-hal tersebut diatas, membuat kita berpikir betapa hebatnya seorang hacker di
dunia komputer. Tapi benarkah semacam itu? Entahlah… para hacker sendiri yang
tahu.
Di dunia
hacker, ada beberapa tingkatan hacker seperti Lamer, Script Kiddie, Developed Kiddie, Semi
Elite, dan Elite. Lamer merupakan tingkat paling bawah dari seorang hacker,
sedangkan Elite adalah tingkat paling atas atau dewa hacker.
Lamer adalah orang yang baru memiliki keinginan
manjadi hacker. Biasanya mereka belum mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang
memadai menjadi hacker. Biasanya mereka melakukan hacking menggunakan perangkat
lunak trojan, nuke, dan DoS. Kegiatan mereka kebanyakan masih negatif dengan
cara merentas kode kartu kredit.
Script Kiddie lebih tinggi
sedikit diatas Lamer karena mereka mempunyai
pengetahuan teknis networking walaupun masih minimal. Aktivitas hacking mereka
masih menggunakan tool tool dengan Grafic User Interface (GUI) dengan senjata
andalan Trojan.
Tingkat selanjutnya adalah Developed Kiddie karena
umur kelompok ini masih muda dan biasanya masih duduk dibangku pendidikan.
Mereka mulai paham tentang metode hacking dan caranya. Mereka mencobanya di
berbagai kesempatan yang mereka miliki. Mereka mencoba berbagai sistem sampai
akhirnya berhasil.
Semi Elite mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas
tentang computer sehingga mampu menemukan lubang sebuah sistem operasi. Hacker
pada tingkat ini masih menggunakan sejumlah kecil program untuk mengubah
program eksploit.
Nah
kalau hacker tingkat Elite inilah yang bisa disebut hacker tulen. Mereka dikenal sebagai ujung tombak industri keamanan jaringan. Pemahaman
tentang sistem operasi sisi luar dalam, dan menyambungkan jaringan secara
global merupakan bekal hacker pada tingkatan ini. Mereka mampu masuk kedalam
sebuah sistem tanpa terdeteksi. Karena mereka selalu mengikuti peraturan dan
etika hacker yang ada. Mereka tidak merusak siste yang berhasil mereka susupi.
Hacker yg tdk bertanggung jawab dan menyalahgunakan ilmunya itu yg bikin gawat
ReplyDeleteBetul sekali mbak, apalagi yang tidak memiliki etika yang positif.
DeleteMakasih dah hadir disini. :)
kebanyakan hacker yang ada cuma iseng doang sih, maksudnya masih banyak sekali yg menyalahgunakan 'kepintaran' mereka dalam dunia per-hackeran. hmm
ReplyDeletepadahal kalau "kepintaran" mereka bisa dibina, bisa dimanfaatkan untuk uji keamanan sistem , dan bisa dapet duit banyak mbak
Deletekesenangan gaesss
ReplyDelete