Normalisasi Database, Sebuah Studi Kasus Data Samsat

 on Monday, January 22, 2018  


Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik dengan ditandai dengan tidak adanya redudansi data pada database tersebut. Perlu dipahami bahwa Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.

Tujuan Normalisasi Database adalah menghilang kerangkapan data (data redudance), mengurangi kompleksitas dan untuk mempermudah pemodifikasian data. Artinya, database yang belum dinormalisasi akan banyak mengandung kerangkapan data, data menjadi sangat kompleks sehingga susah dimodifikasi.

Proses Normalisasi database diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

Suatu rancangan database disebut buruk apabila data yang sama tersimpan di beberapa tempat (file atau record). Ketidakmampuan untuk menghasilkan informasi tertentu. Terjadi kehilangan informasi. Terjadi adanya redudansi (pengulangan) atau duplikasi data sehingga memboroskan ruang penyimpanan dan menyulitkan saat proses updating data. Timbul adanya NULL VALUE.

Kehilangan informasi bisa terjadi bila pada waktu merancang database (melakukan proses dekomposisi yang keliru).

Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis data ada setidaknya 9 bentuk normalisasi yang ada yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF, dan 6NF. Namun dalam prakteknya dalam dunia industri bentuk normalisasi ini yang paling sering digunakan ada sekitar 5 bentuk.
  
Normal Form
Data yang direkam dan dimasukkan secara mentah dalam suatu tabel pada bentuk ini sangat mungkin terjadi inkonsistensi dan anomali data

Contoh Normal Form 

Pada bentuk ini ada beberapa ciri ciri yang penting, yang pertama adalah akan terjadi anomali dalam insert, update, dan delete. Hal ini menyebabkan beberapa fungsi DML dalam SQL tidak dapat berjalan dengan baik. Sebagai contoh jika ingin menghapus Wajib Pajak maka data Nopol dan Transaksi  akan ikut terhapus begitu juga jika ingin menghapus Nopol, maka data Wajib Pajak yang harusnya tidak terhapus akan ikut hilang.

First Normal Form (1NF)
Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah fungsi dari bentuk normal pertama ini. Tujuan dibentuknya 1NF adalah menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama. Caranya adalah dengan membuat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).


Contoh Normalisasi Database 1NF

Primary Key Tabel Obyek Pajak : Nopol
Primary Key Tabel Wajib Pajak : NIK
Primary Key Tabel Transaksi : Kode_Trx

Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data atau kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi. Contoh adalah ketika kita ingin menghapus, mengupdate, atau menambahkan data Wajib Pajak, maka kita tidak bersinggungan dengan Obyek Pajak. Sehingga inkonsistensi data dapat mulai dijaga.

Second normal form (2NF)
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah dibentuk dalam 1NF. Beberapa fungsi normalisasi 2NF adalah menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada tabel terpisah, menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign key, tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate key tabel tersebut.

Contoh normalisasi database bentuk 2NF

Contoh di atas kita menggunakan tabel transaksi, pada intinya bentuk kedua ini adalah tidak boleh ada field yang berhubungan dengan field lainnya secara fungsional. Contoh Nama Pemilik tergantung dengan NIK sehingga dalam bentuk 2NF Nama Pemilik dapat di hilangkan karena telah memiliki tabel master tersendiri.


Third Normal Form (3NF)
Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga atau 3NF adalah memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua dan menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key.
  
Contoh Normalisasi Database Bentuk 3NF

Tidak semua kasus atau tabel dapat kita sesuaikan dengan berbagai bentuk normalisasi ini, untuk contoh 3NF diatas 2NF telah memenuhi syarat kita pakai sebagai 3NF.

BCNF Boyce–Codd normal form
Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering disebut 3.5NF, memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF. Pada dasarnya adalah untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat di handle dalam bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk BCNF.
Normalisasi Database, Sebuah Studi Kasus Data Samsat 4.5 5 Darto Iwan Monday, January 22, 2018 Artikel Indo, Data, Data Mining, Database, Digital, e Gov, MsSQL, MySQL, PHP, SQL, Server, Normalisasi, Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga memben...


1 comment:

  1. kayaknya ada kesalahan deh, gambar yang 3NF sama kayak gambar 2NF

    ReplyDelete

Silakan berkomentar ....