Jika kita berjalan –jalan di mall, terutama Mall di Jakarta, kita akan banyak menemui suatu kondisi yang mengikuti pepatah “Diam adalah Emas”. Banyak orang berkumpul disuatu tempat diujung-ujung Mall dan di restoran atau di café-café. Memang mereka bersama tetapi tidak ada satupun suara yang terdengar disana. Masing masing tenggelam dalam dunia masing masing yang ada pada smartphone dan tablet mereka.
Bersama tetapi sendiri. Itulah yang terjadi dengan mereka. Suatu kondisi yang patut disayangkan. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang pada dasarnya ingin mendekatkan yang jauh, justru menjadikan yang dekat menjadi semakin jaaaauuuhhh.
Memang diam itu emas, tapi kalau kita selami lebih dalam, bicara itu platinum. Kalau kita terapkan pada kondisi diatas, memang mereka lebih baik diam daripada bicara tapi saling menyakiti. Betul. Tapi apakah tidak akan sangat baik, jika mereka mengesampingkan smartphone mereka dan saling berbicara untuk saling menyampaikan rasa empati diantara mereka. Saling bercanda. Saling bercerita dan berbagi.
Dalam bicara, harus selalu berusaha untuk bisa saling menghargai dan ada semangat berbagi. Bicara bisa antara dua personal ataupun antara banyak personal. Dengan bicara secara langsung , dapat diperlihatkan emosi kasih dan empati kepada yang diajak bicara. Jadi sebenarnya bicara itu lebih baik daripada diam.
Pada saat saat tertentu, diam lebih baik daripada bicara, misalnya pada saat orang tua marah atau menasehati kita. Atau pada saat bos naik pitam karena kesalahan yang sudah kita perbuat dan merugikan perusahaan / instansi. Pada saat “khusus” ini diam itu emas dan bicara itu bahaya. Tapi kondisi ini hanya pada saat tertentu saja. Kalau kondisinya kita diminta presentasi pekerjaan kita ke bos atau pada saat ditanya mengenai uang kuliah, maka bicara itu platinum dan diam itu bahaya.
Secara umum memang bisa dikatakan bahwa bicara itu platinum. Menurut penulis diam itu bagus, diam itu emas , tapi bicara yang bermakna dan bermutu itu platinum. Maka pesan penulis, jangan takut bicara kalau itu untuk membahagiakan orang lain atau untuk membuat orang lain menjadi lebih nyaman. Bicaralah kawan.
Iya, benar sekali Mas Darto. Adanya media jejaring sosial pada dasarnya untuk menjalin komunikasi jarak jauh. Tetapi media sosial juga bisa menjauhkan yg dekat seperti ketika kita lagi kumpul bareng tapi malah sibuk dengan smartphone masing-masing.
ReplyDeleteItu bahaya yang sedang kita hadapi sekarang mas
DeleteDiam tyt ga selamanya emas ya mas, kl utk mendatangkan kebaikan n perkataan nya bermanfaat justru hrs disampaikan spy kd platinum :-)
ReplyDeletebetul mbak, asalkan kita tahu waktunya dan menjaga isi pembicaraan , bicara itu platinum
DeleteDiam memang emas, selama dengan diam itu kita jadi terhindar berbicara negatif. Berbicara itu platinum selama yang kita bicarakan positif. Intinya, semua menjadi berharga ketika muaranya positif (kebaikan). :)
ReplyDeletePositf + Positif = Positif
DeleteBenar mas, diam kadang memang sebuah keharusan, begitu sebaliknya, ngomong juga kadang juga dibutuhkan..
ReplyDeleteNah lho.. :)
Sukses untuk GA-nya.
Salam..
makasih mas
Deletesalam hormat dari Semarang
media sosial, mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat :)))
ReplyDeletehttp://fandhyachmadromadhon.blogspot.com/2014/02/mengenal-kampung-fiksi.html
itu berbahaya sekali lho mas
Deletewah, tulisannya yang yang inspiratif semoga semakin memotivasi orang banyak untuk "berani bicara". Tapi mohon maaf ya mas Darto, Giveaway periode I nya udah tutp 16 Feb 2014 kemarin, tp insyaallah akan ada periode II-nya mas, nanti harus ikut ya, jangan ketinggalan deadline-nya lagi ya mas :) makasih banyak partisipasinya mas.
ReplyDeleteSalam hangat dari Bogor
siap !!
Deletesalam hormat dari Semarang
Senyum senyum sendiri saya baca ini. Menarik
ReplyDelete:)
memang diam itu tak selamanya emas
Sukses buat GA nya mas
:D
makasih mas
DeleteJika kita tidak bisa ngomong yang baik sebaiknya memang diam
ReplyDeleteSalam hangat dari Surabaya
ya betul pakdhe... ada waktunya diam itu emas
Deletenice one pak.. "Teknologi informasi dan telekomunikasi yang pada dasarnya ingin mendekatkan yang jauh, justru menjadikan yang dekat menjadi semakin jaaaauuuhhh". benar bgt nih
ReplyDeletePenyalahgunaan Teknologi
DeleteBetul sekali mas, mungkin karena harga gadgetnya mahal dan senilai 5-15 gram emas maka mereka merenung dengan memandangi itu gadget.
ReplyDeletehahahahahahah , mungkin benar juga itu sebabnya ya ... ide menarik mas
Deletesaya pernah menulis mengenai diam itu emas setahun yang lalu :)
ReplyDeletehttp://edisipertama.wordpress.com/2012/12/27/diam-itu-masih-emas/
walah.. ternyata dah basi juga ya? hehehehe
Deletepengkondisian :)
ReplyDeletebetul mas :D
Deletesetuju bgt klo bicara itu jngn asal sembarangan.. yg bermanfaat aja klo bisa :)
ReplyDeletesip mas....
ReplyDelete