Apache secara konsisten dinilai sebagai server Web yang
paling populer di dunia menurut survei analis. Apache telah menarik begitu
banyak perhatian karena fitur atau
fasilitas lengkap yang dimilikinya, dapat diandalkan, dan gratis. Awalnya dikembangkan untuk sistem
operasi UNIX ™, Apache telah diperbarui untuk berjalan pada Windows, OS / 2, Linux, dan platform lainnya.
Salah satu aspek
dari Apache bahwa
beberapa administrator situs kebingungan dalam mengatur konfigurasi Apache, terutama mereka
yang tidak terbiasa dengan software
berbasis
Unix / Linux.
Jangankan menggunakan antarmuka pengguna
grafis (GUI), Apache
umumnya bergantung pada file teks sederhana untuk pengaturan
konfigurasi (text base).
File konfigurasi
Apache menggunakan sistem tiga file teks untuk mengelola
data konfigurasi. Ketiga file ini (hampir
selalu) muncul di Apache / conf direktori dan dirancang untuk mudah diedit oleh administrator
sistem:
- httpd.conf untuk setting umum
- srm.conf untuk setting perangkat/sumber daya
- access.conf untuk setting keamanan
Ketika Apache pertama
dimulai, file-file ini diproses
dalam urutan sesuai
dengan urutan diatas, yaitu httpd conf, kemudian srm conf , baru terakhir
access conf. Awalnya, instalasi
awal Apache termasuk entri standar dalam
setiap dari tiga file. Dalam versi
terbaru dari Apache, instalasi default telah berubah. Sekarang httpd.conf diperlakukan
sebagai "master" file konfigurasi dan berisi semua pengaturan. Kedua srm.conf dan access.conf
masih ada di instalasi , tetapi mereka tidak
mengandung pengaturan dan hanya
berisi beberapa komentar.
Seperti
banyak aplikasi UNIX-style, Apache tidak akan
membaca kembali file Conf. setelah server Web mulai berjalan. Jadi jika kita
membuat perubahan Setelah membuat
perubahan, kita
sebagai administrator harus me-restart Apache untuk pengaturan baru untuk
mengambil efek
atas perubahan terakhir yang kita lakukan.
httpd.conf
httpd.conf yang lama berisi pengaturan umum seperti ServerName dan Port. “httpd " singkatan HTTP Daemon. Ingatlah bahwa dalam lingkungan UNIX, daemon merujuk pada jenis proses yang dirancang untuk memulai pada sistem boot dan terus berjalan untuk waktu yang sangat lama. Nama tidak masuk akal pada platform Windows, tetapi konsep daemon UNIX dapat dibandingkan dengan konsep layanan Windows. Port Apache Windows p memungkinkan untuk instalasi sebagai layanan Windows.
File ini berisi sejumlah
entri lain (secara teknis disebut “directives”), kita
dapat melakukan modifikasi disini walau sifatnya opsional. Mungkin yang
paling berguna dari entri ini adalah
ServerAdmin. Hal ini memungkinkan
administrator untuk mengatur alamat email yang
akan ditampilkan pada kesalahan halaman
(seperti "error
404 ") di browser
klien, memberikan pengguna cara
untuk menghubungi seseorang jika masalah situs terjadi:
ServerAdmin darto68@gmail.com
Argh ... Saya pusing. Soalnya nggak paham istilah-istilahnya dari awal. Hehe. Salam kunjungan kang. Sharing yang sangat membantu pastinya. Semoga bermanfaat.
ReplyDeletematur suwun kehadirannya... boleh main ke blog anda?
ReplyDelete